Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
23 April 2020 00:00:00 2.662 Kali
Sejarah Desa Cangkingan
Konon pada jaman dahulu kala, di Daerah Karawang (Bekasi) tinggalah seorang syech yang bernama syech Kuro. Beliau memiliki 80 orang murid satu diantaranya bernama Ki Soka, suatu ketika ke 80 muridnya diperintah oleh gurunya untuk menghadap ke Daerah Cirebon. Sesampainya ditengah perjalanan tepatnya di hutan Candaka mereka semuanya beristirahat, dalam peristirahatan itu tersiratlah dalam benak pikiran Ki Soka untuk membuka lahan hutan tersebut untuk dijadikan sebuah pedukuhan. Kemudian dikemukakanlah apa yang ada dalam benak pikiran Ki Soka kepada teman-temannya, dan semua teman seperjalanan Ki Soka pun menyetujui ide Ki Soka tersebut. Dan akhirnya mereka langsung melakukan pekerjaan yaitu “Babad Alas Candaka”, oleh karena mereka semua berasal dari daerah Karawang maka dinamakanlah padukuhan “Karawang”.
Ketika ke 80 santri sedang melakukan pekerjaan babad alas Candaka, tiba-tiba datanglah saudara seperguruan Syech Kuro dari Negeri Baghdad yang bernama Syech Hafit dan Syech Harip yang membawa bangkai manusia dari tanah Sumber yang bernama Agus Angling. Namun tiba-tiba bangkai manusia yang dibawa dari tanah Sumber tersebut tiba-tiba saja hilang, dalam benak kedua orang tersebut merasakan heran, dan akhirnya dari kejadian yang dialami oleh kedua orang tersebut maka dinamailah tempat tersebut dengan nama “Cangkingan” dari asal nyangking-nyangking (dalam bahasa Indonesia berarti membawa) dan disesusaikan dengan kata Candaka atau hutan Candaka yang sedang di babad oleh ke 80 santri Syech Kuro, dengan mengambil kata “Can” dan “nyangking” yang kemudian menjadi “Cangkingan”.
Di daerah baru yang bernama Cangkingan tersebut Ki Soka kedatangan tamu yang tak lain adalah Ki Bahu Rema yang bermaksud menyusul Ki Soka dan teman-teman atas perintah Syech Kuro untuk melanjutkan ke tanah Cirebon. Ki Bahu Rema yang melihat Ki Soka dan teman-teman sudah berhasil membuka lahan baru untuk padukuhan atau desa dinobatkan menjadi pemimpin rakyat di padukuhan Cangkingan.
Dan ketika dirasa sudah cukup berhasil membuka padukuhan baru, Ki Soka dan teman-teman bermaksud melanjutkan perjalanan menuju ke Cirebon, dan tampuk kepemimpinan di padukuhan Cangkingan yang di embannya diserahkan kepada Ki Branjangan. Rupanya Ki Bahu Rema merasa tidak setuju dengan niat Ki Soka menyerahkan padukuhan Cangkingan untuk di pimpin oleh Ki Branjangan, sehingga terjadi perdebatan antara Ki Soka dengan Ki Bahu Rema hingga keduanya berkelahi, pada perkelahian itu Ki Soka berhasil membabadkan pusakanya ke arah kepala dan mengenai rambut Ki Bahu Rema sehingga putus, merasa kewalahan melawan Ki Soka akhirnya Ki Bahu Rema melarikan diri ke arah selatan.
Setelah melihat rambut Ki Bahu Rema yang terputus itu, Ki Soka menguburkan helai rambut dari Ki Bahu Rema yang berhasil melarikan diri. Dan lokasi tempat kuburan rambut Ki Bahu Rema diberikan nama “Buyut Rema”. Rema yang artinya Rambut.
Demikianlah sejarah terbentuknya Desa Cangkingan, kami dari penyusun RPJMDes mengucapkan mohon maaf apabila ada kekeliruan, semoga yang kami ceritakan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya masyarakat Desa Cangkingan.
Asal Usul Terbentuknya Desa Cangkingan
Konon Desa Cangkingan terbentuk semenjak sekitar tahun 1800.Dengan di babadnya hutan Candaka oleh murid-murid Syech Kuro dari daerah Karawang yaitu Ki Soka dan teman-teman. Cangkingan berasal dari “Can” berasal dari asal hutan Candaka dan “Nyangking” yang artinya membawa kemudian menjadi Cangkingan
Pada artikel ini
Untuk mendapatkan kode PIN Anda atau Silahkan datang ke Kantor Desa untuk mendaftar langsung.
Hari ini | : | 2.530 |
Kemarin | : | 2.555 |
Total Pengunjung | : | 2.157.504 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 98.84.18.52 |
Browser | : | Tidak ditemukan |
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran