Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
Kelahiran |
0 Orang |
Kematian |
0 Orang |
Masuk |
0 Orang |
Pindah |
0 Orang |
14 Juli 2024 16:35:57 1.238 Kali
Aphelion adalah peristiwa yang biasa terjadi setiap tahunnya. Pada tahun 2023, Aphelion terjadi pada tanggal 7 Juli pukul 03.06 WIB. Lantas, apa itu Aphelion? Apa dampak fenomena ini pada Indonesia? Selengkapnya, simak penjelasan berikut ini, Peneliti di Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Johan Muhammad menjelaskan, Aphelion adalah fenomena ketika Bumi mencapai jarak terjauhnya dari Matahari.“Bumi mengelilingi Matahari dalam orbit berbentuk elips, dengan Matahari berada di salah satu titik fokusnya, sehingga jarak Bumi terhadap Matahari berubah terhadap waktu,” jelas Johan, peneliti BRIN saat diwawancarai pada Rabu (3/7/2024). Sayangnya, Johan menyebutkan,fenomena astronomi tersebut hanya terjadi sesaat dan sulit dilihat mata telanjang manusia. Hal itu karena perubahan jarak matahari terhadap bumi yang relatif kecil. Tahun ini jarak antara Bumi dan Matahari saat Aphelion sekitar 152,1 juta kilometer (km). Jarak tersebut lebih jauh dari fenomena Perihelion yang terjadi pada Januari lalu. Ketika terjadi Perihelion, Bumi berjarak sekitar 144,1 juta dari Matahari. Meski dikenal sebagai fenomena astronomi bulan Juli, tanggal kapan Bumi mencapai Aphelion tidak selalu tetap. Bahkan, pada 1246, Aphelion terjadi di bulan Desember. Hal itu dipengaruhi oleh variasi eksentrisitas orbit Bumi atau seberapa besar orbit menyimpang dari bentuk bentuk lingkaran sempurna. Oleh karena itu, sejak tahun 1276 hingga saat ini, tanggal terjadinya Aphelion telah bergeser satu hari setiap 58 tahun
Lalu, perubahan musim sendiri terjadi karena kemiringan sumbu rotasi Bumi pada porosnya.Pada Juli ini, belahan Bumi utara lebih condong ke Matahari, menyebabkan musim panas di sana. Sementara itu, belahan Bumi selatan mengalami musim dingin bersalju.Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) jauh-jauh hari membantah hoaks yang beredar di media sosial yang mengklaim cuaca dingin di Indonesia belakangan ini terjadi karena jarak Bumi dengan Matahari dalam titik terjauh.
"Kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion," mengutip keterangan di situs BMKG."Saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan Bumi," tulisnya. Fenomena suhu udara dingin, kata BMKG, sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September).
https://www.kompas.com/tren/read/2024/07/04/120000965/muncul-fenomena-aphelion-pada-5-juli-2024-apa-dampaknya-bagi-indonesiahttps://www.kompas.com/tren/read/2024/07/04/120000965/muncul-fenomena-aphelion-pada-5-juli-2024-apa-dampaknya-bagi-indonesia
Pada artikel ini
Untuk artikel ini
Untuk mendapatkan kode PIN Anda atau Silahkan datang ke Kantor Desa untuk mendaftar langsung.
Hari ini | : | 1.066 |
Kemarin | : | 1.933 |
Total Pengunjung | : | 2.251.501 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 18.97.14.90 |
Browser | : | Tidak ditemukan |
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran