CANGKINGAN - 17 September 2021 Pemerintah Desa Cangkingan mengadakan acara mapag sri yang berumur ratusan tahun peninggalan dari nenek moyang yang dilakukan di buyut jembangan. Mapag Sri adalah salah satu adat/budaya masyarakat Indonesia khususnya Jawa yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya panen sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
Mapag Sri berasal dari bahasa Jawa halus mengandung arti menjemput padi. Dalam bahasa Jawa halus, mapag berarti menjemput, sedangkan sri dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi adalah panen.
Mapag Sri yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Cangkingan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Maha Esa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.