rss_feed

Desa Cangkingan

Jl. Raya Cangkingan - Kedokan Bunder
Kecamatan Kedokan Bunder Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat , Kode Pos 45280

081297870989 mail_outline sekretariat@cangkingan.desa.id

Hari Libur Nasional
Wafat Isa Almasih
  • DIDI WAHYUDI

    Kuwu Desa

  • SUTOWO

    Kliwon

    Tidak Ada di Kantor
  • KARSONO

    Sekretaris Desa

    Tidak Ada di Kantor
  • UKRODI

    Lurah

    Tidak Ada di Kantor
  • JUWAHIR

    Lebe

    Tidak Ada di Kantor
  • BUNEDI

    Raksa Bumi

    Tidak Ada di Kantor
  • ARYANTO

    Bendahara desa

    Tidak Ada di Kantor
  • LINTANG PURNAMA SARI

    Tata Usaha

    Tidak Ada di Kantor
  • WANDI

    Lurah III

    Tidak Ada di Kantor
  • IIS SYAMSURI

    Lebe II

    Tidak Ada di Kantor
  • SUTARYONO

    Cap Gawe

    Tidak Ada di Kantor
  • PORIAN

    Kliwon II

    Tidak Ada di Kantor
  • SUKARI

    Lambang

    Tidak Ada di Kantor
  • CARDI

    Lambang

    Tidak Ada di Kantor
  • TAMINIH

    Bekel

    Tidak Ada di Kantor
  • SUNTANO

    Bekel

    Tidak Ada di Kantor
  • PARIDI

    Bekel

    Tidak Ada di Kantor
  • SUTARNA

    Bekel

    Tidak Ada di Kantor
  • CAHYADI

    Bekel

    Tidak Ada di Kantor
  • KARNOTO

    Bekel

    Tidak Ada di Kantor
  • UTO USON

    Bekel

    Tidak Ada di Kantor
  • SOLEH

    Bekel

    Tidak Ada di Kantor
  • MUJANAH

    Bekel

    Tidak Ada di Kantor
  • NURWAHID

    Bekel

    Tidak Ada di Kantor
  • ENI JUNAIENI

    Staff Khusus Kuwu Bidang Teknologi

    Tidak Ada di Kantor
  • LENI WIDIAWATI

    Staff Khusus Kuwu Bidang Teknologi

    Tidak Ada di Kantor

settings Pengaturan Layar

Terapkan disiplin protokol kesehatan: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pakai air mengalir, menjaga jarak, hindari kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi.
Bulan Ini
Kelahiran
0 Orang
Kematian
2 Orang
Masuk
0 Orang
Pindah
1 Orang
Bulan Lalu
Kelahiran
0 Orang
Kematian
59 Orang
Masuk
3 Orang
Pindah
0 Orang

1

Hari Ini

1

Kemarin

3

Minggu Ini

6

Bulan Ini

0

Bulan Lalu

8

Tahun Ini

112

Tahun Lalu

1,671

Total
fingerprint
Padi Hidroganik, Budidaya Padi Tanpa Tanah Pertama di Indonesia

13 Mei 2020 22:24:01 4.373 Kali

Budidaya hidroponik bukan hal baru di Indonesia. Kebanyakan komoditas yang dibudidayakan dengan cara hidroponik adalah sayur dan buah. Tapi untuk budidaya padi dengan cara hidroponik rasanya belum banyak.

Memang di negara-negara dengan teknologi pertanian yang sudah sangat maju, budidaya tersebut bukan hal baru. Seperti misalnya teknologi budidaya padi hidroponik di Tiongkok, Jepang, Israel, dan Eropa.

Di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, padi hidroponik bisa tumbuh subur dan sudah beberapa kali panen. Orang yang mengembangkannya bukan ilmuwan ternama dengan titel berderet. Dia hanya lelaki desa lulusan sekolah menengah kejuruan pertanian swasta, yang lahir dan besar dari keluarga petani.

“Bermula dari keinginan agar anak-anak Saya mau bertani. Karena mereka enggan diajak ke sawah, maka Saya mulai berpikir bagaimana caranya ‘membawa’ sawah ke halaman rumah,” ujar Basiri (46), pemilik lahan padi hidroponik itu.

Tapi karena tidak memiliki halaman yang cukup untuk dijadikan sawah, Basiri mulai berpikir bagaimana caranya menanam padi dengan cara hidroponik. Tahun 2014 suami dari Novita Mayasari itu mulai berekperimen untuk menanam padi tanpa tanah.

Tapi ternyata tidak mudah. Setelah Basiri mencoba beberapa kali, tidak berhasil juga. Memang awalnnya padi bisa tumbuh, tapi tidak bisa keluar malainya. Dicarinya referensi dari buku maupun internet berbahasa Indonesia, tapi Basiri tidak menemukan apa yang dicarinya.

Baru setelah  mencari informasi dari situs berbahasa Inggris, lelaki kelahiran 5 Agustus itu mulai menemukan informasi yang diinginkannya selama ini. Basiri mengaku mendapatkan informasi pertanian organik di situs Amazone, beberapa situs dari  Israel dan situs-situs dari negara di Eropa.

“Karena kebanyakan situs tersebut berbahasa Inggris, Saya dibantun oleh istri yang memang menguasainya. Setelah semua diterjemahkan, Saya mulai menghabiskan malam untuk mempelajarinya. Sehingga Saya tidur hanya beberapa jam sehari,” aku bapak tiga anak itu.

Awalnya Basiri mencoba menanam padi sebanyak 30 titik tanam tanam. Setelah hampir setahun, padinya tidak tumbuh dengan sempurna. Pada tahun berikutnya padi memang bisa tumbuh subur, tapi malainya tidak bisa keluar.

Meskipun beberapa kali gagal, Basiri tidak menyerah. Bertahun-tahun lamanya dia terus berekperimen dengan mengotak-atik volume dan komposisi pupuk. Hingga akhirnya dia berhasil membuat tanaman padinya panen dengan hasil yang optimal.

“Sebenarnya secara prinsip sederhana saja, dengan menggunakan paralon ukuran 4 inchi yang dilobangi dengan diamter 8 sentimeter untuk tempat gelas plastik. Jarak antar lobang sekitar 25 sentimeter. Gelas plastik  yang saya gunakan adalah bekas minuman kemasan,” jelasnya.

Gelas plastik itu dipilih yang berwarna bening, dengan tinggi 12,5 sentimeter, dan diameter atas 8 sentimeter. Gelas plastik tersebut diberi lobang di bawahnya sebanyak 12 titik, dan diberi kain flanel.

“Di bawah instalasi tersebut dibuat kolam yang diisi ikan, yang hidupnya ditopang dengan tanaman padi di atasnya. Jadi air di kolam yang bercampur dengan kotoran ikan, dinaikkan dengan pompa melalui selang ke gelas plastik,” jelasnya.

Kain flanel berperan untuk memisahkan kotoran ikan yang mengandung hara, sedangkan air yang sudah bersih dikembalikan ke kolam lagi. Unsur hara itu nantinya  berguna untuk pertumbuhan padi.

“Setelah gelas plastik diisi dengan bahan organik, kemudian dilakukan tanam benih langsung (tabela). Saat padi berumur tujuh hari dan diperkirakan akar sudah menerobos lobang di bawah gelas plastik, langsung dipindah ke instalasi,” ujarnya.

Untuk benih, Basiri menyampaikan bahwa pada dasarnya semua varietas bisa ditanam dengan menggunakan cara ini. Umur tanam hampir sama dengan budidaya padi konvensional, sekitar 80-90 hari. Yang membedakan, dengan cara tersebut justru berat gabah dalam satu rumpun bisa mencapai 1-2 ons, dengan bulir lebih bernas.

“Aromanya juga lebih gurih dan setelah menjadi nasi bisa tahan 2 hari tidak basi. Makan sedikit pun sudah terasa kenyang. Selain merasakan sendiri, hal ini juga disampaikan oleh para pelanggan yang sudah beberapa kali mengkonsumsinya,” papar Basiri.

Kendala yang dihadapi dalam budidaya ini adalah hama burung, ulat dan serangga. Untuk mengantisipasi hama burung, Basiri memasang jaring ketika padinya sudah mulai tumbuh malai. Untuk ulat dan serangga, dia mengunakan refugia (tanaman penghalang), dan dengan cara manual.

“Hasil panen dijual dan selebihnya dikonsumsi sendiri. Untuk 3 ribu helas, setiap panen Saya bisa mendapatkan 320 kilogram. Sebagian dikonsumsi sendiri, selebihnya dijual. Dalam setahun Saya bisa panen sebanyak 4 kali,” katanya.

Selain dari sekitar Malang, konsumennya juga dari Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia. Untuk harga, Basiri mematok Rp.20 ribu per kilogram, sekitar dua kali lipat dari harga beras konvensional.

Sejak mengunggah aktivitasnya di YouTube, tamu yang datang mengunjungi rumahnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan juga pernah dikunjungi tamu dari luar negeri, seperti Thailand dan India. Mereka berasal dari kalangan akademisi, instansi pemerintah, dan masyarakat umum.

“Mereka penasaran, kenapa padi yang saya tanam bisa tumbuh dan bisa panen di dalam media satu gelas dengan volume 80 gram. Kata mereka cara ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Dan ini Saya sudah saya patenkan juga,” akunya.

Tahun 2017 Basiri  mengajukan hak paten, atas saran dari para akademisi yang pernah mengunjunginya. Mereka mengkhawatirkan jika cara ini dijiplak orang. Di pengajuan hak paten menggunakan nama “Padi Hidroponik Organik Basiri”, tapi dia lebih suka menyingkatnya dengan “Padi Hidroganik”.

“Ke depan Saya ingin menyempurnakan lagi, agar lebih efisien, lebih murah, dan produktivitasnya lebih tinggi. Saat ini kan yang sudah jalan sebanyak 3 ribu gelas, dan sedang berkembang menjadi 4 ribu gelas. Lahan yang dibutuhkan hanya  sekitar  500 meter persegi saja,” ungkapnya.

Ilmu yang didapatnya tidak digunakan sendiri. Selain membaginya dengan anak-anak muda di desanya, menjadi tempat magang siswa sekolah menengah kejuruan pertanian, dia juga menjadi ‘dosen terbang’ di perguruan tinggi negeri dan swasta di Malang. (Made Wirya).

Sumber: https://gemahripah.co/budidaya/padi-hidroganik-dari-kabupaten-malang-budidaya-padi-tanpa-tanah-pertama-di-indonesia/

chat
Kirim Komentar

Untuk artikel ini

person
stay_current_portrait
mail
chat

JADWAL SHOLAT & IMSAK

  • Imsak: Imsak:
    Subuh: Subuh:
    Terbit: Terbit:
    Dhuha: Dhuha:
    Dzuhur: Dzuhur:
    Ashar: Ashar:
    Maghrib: Maghrib:
    Isya: Isya:

map Wilayah Desa

Layanan Mandiri Online
Warga Desa Cangkingan

No. WhatsApp :
081297870989 Hubungi Chat Admin/Operator

Untuk mendapatkan kode PIN Anda atau Silahkan datang ke Kantor Desa untuk mendaftar langsung.

Masukan NIK dan PIN

account_circle Pemerintah Desa

message Komentar Terkini

  • person Edy hartono

    date_range 01 Juni 2023 06:40:02

    Pak kuwu didi wahyudi memang is thebest.... terus maju [...]
  • person ato sunarto

    date_range 22 Mei 2023 10:59:01

    mantap lanjutkan pa kuwu buktikan bawah desa cangkingan [...]
  • person Ade saputra

    date_range 22 Mei 2023 07:16:15

    Lanjutkan pak kuwu,!! Jadikan desa cangkingan sebagai [...]
  • person Agung

    date_range 02 Juni 2022 21:20:13

    Mantap.... Moga langkah maju ini bisa diikuti oleh [...]
  • person Tio rizki maulana

    date_range 12 Mei 2022 22:22:11

    sya sebagai warga indonesia mau siap belajar demi cita [...]
  • person Titus beidobak

    date_range 12 Mei 2022 20:17:54

    Saya ingin menjadi seorang TNI komcad untuk mengabdi [...]
  • person I PUTU AXL BUDI KUSUMA

    date_range 22 April 2022 01:57:01

    Desa cangkingan memang terbaik, d era modern blum tentu [...]
  • person MELKI ORNIKAT POMBADJU

    date_range 12 April 2022 19:32:44

    Saya Sekdes Dulumai, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.. dalam [...]
  • person Harry Rosdianto

    date_range 16 Februari 2022 13:09:36

    Semoga bermanfaat [...]
  • person Yanto

    date_range 15 Februari 2022 12:48:53

    Lnjtkan trs pak Kuwu supa desa kita makin maju dan asrih. [...]

share Sinergi Program

insert_photo Galeri

Alamat : Jl. Raya Cangkingan - Kedokan Bunder
Desa : Cangkingan
Kecamatan : Kedokan Bunder
Kabupaten : Indramayu
Kodepos : 45280
Telepon : 081297870989
No. HP :
Email : sekretariat@cangkingan.desa.id

assessment Statistik

assessment Statistik Pengunjung

Hari ini : 666
Kemarin : 528
Total Pengunjung : 1.920.404
Sistem Operasi : Unknown Platform
IP Address : 44.206.227.65
Browser : Tidak ditemukan

contacts Media Sosial